Anda pengunjung ke :

5/21/2009

To cool by Mr.B

Gtw gmn critanya,,aq di ksi lgu ni ma tmenq...emang sih lagunya biasa ajha,,tpi Mr.B n Fade 2 black itu yang nyanyiin lucu abis...malah dipersembahkan langsung untuk TUKUL ARWANA...

bwt Tmen2 yang mw Download klik : 

5/17/2009

j-rocks

9 November 2003, untuk pertama kalinya Jakarta Rockstars atau lebih dikenal dengan sebutan J-RockS atau JRS, memainkan musik mereka di depan orang lain selain mereka berempat. Tak lama berselang, di awal 2004 mereka mencoba ikut berkompetisi dengan band – band indie Bandung di event Nescafe Get Started [karena event ini tidak diadakan di Jakarta, maka terpaksa mereka ke Bandung]. Setelah berhasil menjuarai festival ini, mereka digaet oleh pihak Aquarius untuk rekaman, dan Juli 2005 lahirlah album perdana mereka “Topeng Sahabat” walau mungkin kurang booming di pasaran, dan belum berhasil mendapatkan penghargaan, tapi sebenarnya album ini patut diacungi jempol, karena keberanian Iman Cs mendobrak pasar musik Indonesia dengan aliran musik yang bagi sebagian besar masyarakat Indonesia masih dianggap baru dan biasanya peminat – peminatnya muncul dari kalangan komunitas – komunitas kecil penyuka budaya Jepang, ya..musik yang mereka bawakan adalah Japanese rock.

Beranggotakan 4 cowok – cowok skillful, Iman Taufiq Rahman [vokalis+gitaris kelahiran Jakarta, 19 Juli 1982], Sony Ismail Robbayani [gitaris kelahiran Jakarta, 24 September 1983], Swara Wima Yoga [basis kelahiran Jakarta, 29 November 1981], dan Anton Rudi Kelces [drummer kelahiran Jakarta, 17 Agustus 1982]. J-RockS tidak hanya digemari karena kepiawaian personelnya dalam memainkan alat musik, mencipta lagu, dan menyelipkan aransemen – aransemen unik hasil keisengan mereka di setiap live performance mereka.
Diawal - awal kemunculan mereka sempat terlempar tudingan bahwa JR adalah plagiator sebuah band kondang Jepang yaitu L'Arc~en~Ciel atau Laruku, bahkan album pertama mereka sempat dicecar habis - habisan, tapi mereka tetap go with the flow, bagi mereka lebih baik menjawab dengan karya daripada kata, dan jadilah album kedua menumbangkan semua tudingan itu, bahwa mereka tidak mentah - mentah mengikuti band yang sebenarnya memang menjadi salah satu idola dan influence musik mereka. JR hanya terinspirasi bukan memplagiasi.
Selama ini yang terlihat diluar adalah 4 sosok anak band yang keren baik dari skill musik maupun tampang, dan masing - masing mempunyai imej publik tersendiri. Iman sang vokalis yang terkenal pendiam, dewasa, wise dan religius [terkenal dengan istilahnya sendiri, "Rocker sakinah"]; Sony sang gitaris penuh pesona yang terkenal cukup rame, supel, dengan dandanan perlentenya; Wima basis cool yang pendiam tapi punya skill bass maut; dan Anton drummer yang super rame dan super ramah. Tapi sebenarnya dalam keseharian mereka, mereka tidak jauh beda dengan anak - anak band biasa, mereka [yang notabene sebagian besar adalah anak kos] juga tidak jauh beda seperti anak - anak kos biasanya. Iman dan Wima yang dikenal cukup pendiam sebenarnya tidak sependiam penampilannya, bahkan bisa dibilang cukup gokil. Mungkin hanya Anton yang penampilan panggung maupun kesehariannya tidak jauh berbeda. Tapi yang pasti mereka adalah sosok - sosok hebat yang low profile, ramah, dan friendly.Awal 2004 JRS (singkatan dari J-ROCKSTARS) mengikuti festival musik Nescafe Get Started 2004 yang disponsori oleh Nescafe, Trans TV dan Aquarius Musikindo. Mereka berhasil menjuarai festival tersebut dan berkesempatan membuat album kompilasi Nescafe Get Started yang merupakan awal bentuk kerjasama mereka dengan Aquarius Musikindo. Dan akhirnya pertengahan 2005 mereka berhasil meluncurkan album perdana nya yang bertajuk "Topeng Sahabat" dengan label Aquarius.

Band ini semakin dikenal sejak munculnya album kedua. Pada lagu berjudul �Kau curi lagi� mereka memperkenalkan gitaris wanita, Prisa. Dan pada lagu �Juwita Hati� mereka membuat video klip di Jepang yang digarap oleh Hedy Suryawan. Selvin,Sato,Boppy pada video klip ini berakting sebagai fans J-Rocks yang mengejar idolanya sampai ke negeri Sakura. Konsep yang menarik membuat video klip ini populer di Indonesia.

J-Rocks mencetak sejarah. Grup musik tanah air itu akan menjadi yang pertama rekaman di Studio Abbey Road, London, Inggris. Kesempatan langka itu merupakan hadiah setelah J-Rocks dinobatkan sebagai pemenang A Mild Live Soundrenaline 2008 "Free Your Voice".

Kesempatan untuk rekaman di Abbey Road merupakan hadiah atas terpilihnya J-Rocks sebagai "The Best Band who can Free Their Voice" dalam acara A Mild Live Soundrenaline 2008 �Free Your Voice� Agustus lalu. J-Rocks yang terdiri dari Iman (vokal, gitar), Sony (gitar), Wima (bass) dan Anton (drum) berangkat ke London bersama tim manajemen dan sound engineer. Ada tiga lagu yang sudah disiapkan sebelumnya untuk direkam di studio Abbey Road. Yaitu, Falling in Love, Hanya Aku, dan Meraih Mimpi. "Itu adalah lagu-lagu yang sudah dipilih secara bersama dan memang sudah kami persiapkan sejak lama," kata Anton lewat press release dari pihak A Mild.

J-Rocks pun melakukan proses setup yang butuh waktu tidak sebentar. Begitu semuanya siap, lagu pertama yang mereka rekam adalah Falling in Love.

5/01/2009

My Songs

Setelah lama banget pengen bikin lagu..eh akhirnya ada jga yang mw bantuin aq,,wlpun g 100% buatan aq sndiri tpi kyknya udh bangga bgt bsa ciptain lagu...


bwt tmen2 yang mw download silahkan....

4/18/2009

MUSE

Muse adalah grup musik rock alternatif asal Inggris. Band ini dibentuk di Devon pada tahun 1994. Anggota band ini terdiri dari tiga orang, yaitu Matthew Bellamy (vokalisgitarispianis), Dominic Howard (drummer), dan Chris Wolstenholme (bassis). Muse memiliki genre musik yang memadukan rockrock progresifmusik klasik, dan elektronika. Muse juga dikenal dengankonser live yang memukau, bercirikan permainan yang energik dan efek visual yang mengagumkan.[1] Muse telah merilis empat album rekaman, dimulai dengan Showbiz pada tahun1999, diikuti Origin of Symmetry di tahun 2001Absolution di tahun 2003, dan album terbarunyaBlack Holes & Revelations di tahun 2006. Sepanjang karirnya, Muse telah memenangkan berbagai penghargaan termasuk 5 MTV Europe Music Awards, 5 Q Awards, 4 NME Awards dan 2 Brit Awards.


Sejarah


Pembentukan (1992-1997)

Pada tahun 1990-an awal, anggota-anggota Muse memiliki grup musik masing-masing di sekolah mereka. Pembentukan MUSE berawal ketika Matthew Bellamy yang berumur 14 tahun berhasil lulus audisi untuk masuk grup Dominic Howard. Ketika bassis mereka memutuskan untuk keluar, mereka meminta teman baik mereka, Chris Wolstenholme, untuk bergabung dan mempelajari gitar bass. Chris sempat menolak, tapi akhirnya memutuskan untuk bergabung. Band baru ini sempat banyak berganti nama, antara lain 'Gothic Plague', 'Carnage Mayhem', 'Fixed Penalty', dan 'Rocket Baby Dolls', sampai akhirnya menggunakan nama Muse yang dikenal sekarang. Urutan kronologis pergantian nama band ini tidak jelas, karena Muse memberikan informasi yang tidak konsisten pada wawancara-wawancara mereka.

Pada tahun 1994, masih dengan nama band 'Rocket Baby Dolls', mereka memenangkan kompetisi Battle of the Bands lokal.[2][3] Dan tak lama setelah ini, mereka mengganti nama menjadi Muse, berpindah dari Teignmouth dan mulai tampil di beberapa klub seperti Cavern di Exeter.[4]


E.P. dan Showbiz (1998-2000)

Setelah beberapa tahun membangun komunitas penggemar, Muse memainkan konser-konser pertama mereka di London dan Manchester. Band ini lalu bertemu dengan Dennis Smith, pemilik perusahaan rekaman Sawmills, yang bermarkas di CornwallInggris.

Pertemuan ini akhirnya dilanjutkan dengan rekaman resmi pertama Muse, yaitu E.P. self-titled (berjudulkan nama band) yang menggunakan label Sawmills, Dangerous.[2] Lalu E.P. ke-2 mereka, Muscle Museum, meraih peringkat ke-3 pada tangga lagu indie dan mendapat perhatian dari jurnalis musik Inggris yang berpengaruh, Steve Lamacq, serta majalah musik mingguan Inggris, NME. Dennis Mills lalu membantu membangun perusahaan musik Taste Media, yang dibuat khusus untuk Muse (Muse menggunakan label ini untuk 3 album pertama mereka). Ini merupakan hal yang sangat menguntungkan untuk Muse karena mereka dapat mempertahankan keunikan musik mereka pada awal karir mereka.

Walaupun E.P. ke-2 mereka cukup sukses, banyak perusahaan rekaman Inggris tetap enggan mendukung Muse, dan banyak orang di industri musik menganggap musik Muse terlalu mirip dengan Radiohead sebagaimana halnya band-band baru asal Inggris lain saat itu. Namun, perusahaan Amerika Serikat Maverick Records mempromosikan Muse untuk tampil beberapa kali di Amerika Serikat hingga akhirnya mengontrak mereka pada tanggal 24 Desember 1998.[5] Sepulangnya dari Amerika, Taste Media mendapatkan kontrak untuk Muse di perusahaan-perusahaan rekaman di Eropa dan Australia. John Leckie, yang menjadi produser album untuk Radiohead, Stone Roses"Weird Al" Yankovic dan The Verve, dijadikan produser album pertama Muse, Showbiz.[2][3]

Peluncuran album ini diikuti dengan penampilan pendukung pada tur band Foo Fighters dan Red Hot Chili Peppers di Amerika Serikat. Pada tahun 1999 dan 2000, Muse bermain pada beberapa festival musik di Eropa dan Australia, dan mengumpulkan banyak penggemar baru diEropa Barat.


Origin of Symmetry
 dan Hullabaloo Soundtrack (2001-2002)

Album ke-2 mereka, Origin of Symmetry, dengan John Leckie sebagai produser, berisikan musik yang lebih berat dan gelap, dengan suara bass yang dalam dan terdistorsi. Muse bereksperimen dengan alat-alat musik yang tidak biasa digunakan, seperti organ gerejaMellotron, dan peralatan drum tambahan. Muse lebih banyak mengandalkan suara tinggi Bellamy, dengan alunan arpeggio gitar dan permainan piano yang terdengar jelas, yang terinspirasi dari gerakan Romantisme khususnya musikus Rusia Sergei Rachmaninoff dan Tchaikovsky. Beberapa lagu seperti "Space Dementia" memiliki unsur klasik yang lebih kental oleh musik Rachmaninoff. Bellamy juga menyatakan adanya pengaruh dari gitaris ternama Jimi Hendrix dan Tom Morello (gitaris Rage Against The Machine dan Audioslave) dalam melodi gitar pada beberapa lagu terakhir dalam album ini.[6] Terdapat pula daur ulang dari lagu "Feeling Good", yang aslinya dibuat oleh Anthony Newley dan Leslie Bricussedan dipopulerkan oleh Nina Simone.

Origin of Symmetry memperoleh penilaian yang beragam dari berbagai kritikus musik. Dean Carlson dari Allmusic menilai permainan Muse terlalu menyerupai Radiohead, dan menganggap lagu-lagu mereka terlalu berlebihan dan sulit diterima."[7] Sebaliknya, Roger Morton dari NME memberikan nilai 9/10 untuk album ini, mengomentari sisi yang gelap dan berani dari Muse, bahkan menilai bahwa Bellamy lebih 'gila' dariThom Yorke, vokalis Radiohead.[8] Album ini berpotensi untuk membuat Muse semakin terkenal di Amerika Serikat, tapi Maverick tidak setuju dengan gaya vokal Bellamy yang dianggap tidak cocok untuk penyiaran radio dan meminta MUSE untuk mengubah beberapa lagu mereka sebelum dirilis di Amerika Serikat. Muse menolak permintaan ini dan meninggalkan perusahaan rekaman Maverick, yang mengakibatkan tidak dirilisnya album Origin of Symmetry ini di Amerika (album ini akhirnya dirilis di daerah tersebut pada 20 September 2005, setelah Muse menjalin kontrak dengan Warner).

Penampilan Muse selama promosi album Origin of Symmetry berhasil menarik banyak pengemar dan membangun reputasi Muse sebagai band dengan penampilan live yang luar biasa. Reputasi ini membawa Muse untuk merilis Hullabaloo SoundtrackDVD yang berisi penampilan mereka di Le Zenith di Paris,Perancis pada tahun 2001. Lalu secara bersamaan, mereka juga merilis album ganda yang berisi B-side dan rekaman dari penampilan di Le Zenith. Album ganda single A-side juga dirilis, dengan dua lagu baru yaitu "In Your World" dan "Dead Star", yang berbeda dengan gaya opera lagu-lagu lain pada Origin of Symmetry.

Pada edisi Februari 2006 majalah Q Magazine, album Origin of Symmetry berhasil menempati peringkat ke-74 pada daftar 100 album terbaik sepanjang masa menurut penggemar.

J-Rocks

J-Rocks adalah band yang berdiri pada tahun 2003 dengan personil Iman (vokal, gitar), Sony(gitar), Wima (bas), dan Anton (drum). Aliran band mereka adalah Japanese pop/rock. Album perdana mereka, Topeng Sahabat dirilis pada tahun 2005 dan mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu "Into the Silent" dan "Serba Salah". Saat ini mereka dinaungi oleh label Aquarius Musikindo. Pencinta J-Rocks biasa disebut J-Rockstars.

Banyak fans fanatik band Jepang L'Arc~en~Ciel di Indonesia yang menuding bahwa dalam membuat lagunya, J-rocks meniru lagu-lagu L'Arc~en~Ciel. Sangat wajar bila beberapa lagu J-rocks mirip dengan lagu-lagu Laruku karena J-rocks memang terinspirasi oleh band yang satu ini.[rujukan?] Dan juga J-Rocks terinspirasi oleh Muse.

12/06/2008

Rekor

Di antara jajaran bassist yang tergabung dalam konser ‘Bass Heroes’ di Graha Bakti Budaya TIM, Jakarta, Selasa (28/2) malam, ada satu nama yang dulunya dikenal sebagai penyanyi cilik, yaitu Bondan Prakoso.

Mantan penyanyi cilik yang melantunkan lagu Lumba-Lumba itu memainkan komposisi ciptaannya berjudul Psychedelic Sub Rhythm, suatu istilah yang dibuatnya sendiri.

Ditemui di belakang panggung sehabis pertunjukan, mantan personil Funky Kopral itu mengaku ingin melawan opini yang salah mengenai alat musik bass.

“Opininya bass kan sebagai pengiring, tapi buktinya sekarang bass bisa tampil ke depan,” tuturnya.

Mengenai aliran musik dari lagu yang dibawakannya malam itu, peraih penghargaan Best Bass Player TML pada 1998 itu menyebut komposisi yang dimainkannya sambil bernyanyi tersebut merupakan campuran antara funk, rock serta sedikit progresif.

Lepas dari Funky Kopral, Bondan merilis album RESPECT (2005) yang merupakan hasil kolaborasinya dengan Fade 2 Black, dan kemudian melahirkan album yang terdiri atas 12 lagu dan mengusung beragam genre musik mulai dari alternative Pop/Rock, Funk Metal, College Rock, hingga Rap-Rock.

Dalam pengerjaannya, Bondan sebagai the frontman menggawangi secara utuh posisi produser, vokal, gitaris, pembetot bas, programming, hingga sampling.

Sementara itu, selain Bondan, konser ‘Bass Heroes’ malam itu juga menampilkan 12 bassist lain yaitu Thomas Ramdan (basis Gigi), Rindra Risyanto Noor (Padi), Adam (Sheila on 7),Ronny Febri Nugroho (Coklat), Bongky Marcel (BIP), Indro Hardjodikoro, Bintang Indrianto, Barry Likumahua, Iwan Xaverius, Arya Setiyadi, Nissa Hamzah (Ommelette),Ari Firman serta musisi pendukung Andre Dinuth (guitar) dan Hendy dari Gigi (drum).

Hasil kolaborasi dari 13 bassist tersebut dapat dinikmati lewat album ‘Bass Heroes’ yang diproduksi oleh Sony BMG Music. Album itu kemudian memperoleh penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai “album musik rekaman dengan pemain bas terbanyak”.

My Picture

Nie Aq liatin Foto-foto Bondan Prakoso Ma yang laennya..






















Scrip

Terima kasih

Ryan_alfi fans of J-Rocks,MUSE & Bondan Prakoso © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO